Hari minggu tanggal 2 November 2008 ada sebuah gerak jalan yang disponsosi oleh sebuah perusahaan susu yang mengambil lokasi di monas - bunderan HI - monas . Gerak jalan ini dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Yang menjadikan acara ini menjadi jelek adalah kekurangsiapan dari panitia terutama di bagian gerak jalan di pos 1. Pada Pos 1 saat gerak jalan dibagikan topi sebagai tanda mata. Yang menjadi masalahnya adalah peserta yang sebegitu banyak (diklaim panitia mencapai 10.000 orang..??) sedangkan pos penukaran karcis hanya 1 tenda. Hal ini sudah dapat diduga akan terjadi perebutan topi yang ditukar dengan karcis. Padahal yang menjadi perserta gerak jalan ini mayoritas adalah orang tua yang berumur lebih dari 50 tahun. Hal ini akan menjadikan para orang tua peserta gerak jalan harus mengeluarkan tenaga yang lebih ekstra untuk mendapatkan sebuah topi, padahal jarak yang harus ditempuh lagi masih sejauh 7.500 an (+- 1.5 km) langkah lagi.
Selain terjadinya perebutan topi, ada hal yang tidak menyenangkan lagi yaitu terjadi pencopetan HP maupun dompet peserta yang sedang antri berebut topi. Hal ini suatu kerugian besar yang harus ditanggung peserta gerak jalan dibandingkan dengan harga tiket yang sebesar Rp. 30.000.
Jika saja panitia bekerja secara profesional maka hal ini dapat dihindari. Selain itu panitia juga tidak mengatur arus lalu lintas yang ada dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya kendaraan bermotor yang berjalan barengan dengan peserta gerak jalan. Kendaraan yang berada dalam satu jalur dengan peserta gerak jalan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan tertabrak kendaraan.
Jika panita gerak jalan mau mencontoh panitia balap sepeda tour de java, maka panitia gerak jalan dapat membuat acara tersebut lebih baik lagi. Diharapkan dimasa yang akan datang, panitia gerak jalan dapat membuat acara yang lebih baik lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar