Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Jakarta, Indonesia
gw cuma ingin hal yang terbaik buat bangsa ini...

Sabtu, 22 November 2008

Pemda DKI Tidak Mempunyai Perencanaan yang Matang

Pembangunan jalur Busway yang terkesan asal-asalan membuat jalan di Jakarta semakin macet. Jalur Busway yang telah dibuat tidak dipergunakan secara maksimal, hal ini terlihat dari antrian pemakai bis transjakarta yang masih menumpuk tetapi bis yang mengangkut sedikit. Apabila Pemda DKI mempunyai perencanaan yang matang, maka jalur baru yang dibuka akan ditunda terlebih dahulu dan dana tersebut lebih baik digunakan untuk pembelian bis pada jurusan yang telah ada sehingga penumpang tidak mengantri di jalur masuk yang panas.
Antrian ini dapat kita lihat pada saat jam masuk kerja maupun pulang sehingga membuat kenyamanan penumpang berkurang.
Apabila bis yang melayani jalur yang telah beroperasi terpenuhi, maka Pemda DKI baru merencanakan untuk penambahan jalur lain sehingga tidak mengorbankan kenyamanan masyarakat.
Perencanaan yang buruk ini terlihat juga pada perbaikan jalur busway yang telah beroperasi dengan penggantian aspal menjadi beton. Hal ini seharusnya sudah dapat diantispasi sejak awal karena beban kendaraan busway yang lebih berat dibanding dengan kendaraan umum lainnya. Apakah dalam perencanaan di awal tidak pernah diperhitungkan beban kendaraan transjakarta yang lebih berat dibanding dengan kendaraan lain???. Tiap koridor yang telah beroperasi pasti selalu ada bagian yang dibongkar dan diganti dengan beton.

Senin, 03 November 2008

Panitia Gerak Jalan 10.000 langkah tidak profesional

Hari minggu tanggal 2 November 2008 ada sebuah gerak jalan yang disponsosi oleh sebuah perusahaan susu yang mengambil lokasi di monas - bunderan HI - monas . Gerak jalan ini dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Yang menjadikan acara ini menjadi jelek adalah kekurangsiapan dari panitia terutama di bagian gerak jalan di pos 1. Pada Pos 1 saat gerak jalan dibagikan topi sebagai tanda mata. Yang menjadi masalahnya adalah peserta yang sebegitu banyak (diklaim panitia mencapai 10.000 orang..??) sedangkan pos penukaran karcis hanya 1 tenda. Hal ini sudah dapat diduga akan terjadi perebutan topi yang ditukar dengan karcis. Padahal yang menjadi perserta gerak jalan ini mayoritas adalah orang tua yang berumur lebih dari 50 tahun. Hal ini akan menjadikan para orang tua peserta gerak jalan harus mengeluarkan tenaga yang lebih ekstra untuk mendapatkan sebuah topi, padahal jarak yang harus ditempuh lagi masih sejauh 7.500 an (+- 1.5 km) langkah lagi.
Selain terjadinya perebutan topi, ada hal yang tidak menyenangkan lagi yaitu terjadi pencopetan HP maupun dompet peserta yang sedang antri berebut topi. Hal ini suatu kerugian besar yang harus ditanggung peserta gerak jalan dibandingkan dengan harga tiket yang sebesar Rp. 30.000.
Jika saja panitia bekerja secara profesional maka hal ini dapat dihindari. Selain itu panitia juga tidak mengatur arus lalu lintas yang ada dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya kendaraan bermotor yang berjalan barengan dengan peserta gerak jalan. Kendaraan yang berada dalam satu jalur dengan peserta gerak jalan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan tertabrak kendaraan.
Jika panita gerak jalan mau mencontoh panitia balap sepeda tour de java, maka panitia gerak jalan dapat membuat acara tersebut lebih baik lagi. Diharapkan dimasa yang akan datang, panitia gerak jalan dapat membuat acara yang lebih baik lagi.